Mengajar dengan Cerita
Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Di era modern seperti sekarang, metode pengajaran terus berkembang dengan cepat untuk memenuhi tuntutan zaman. Salah satu metode pengajaran yang mendapatkan perhatian besar adalah penggunaan storytelling atau cerita dalam proses pembelajaran. Cerita bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki kekuatan untuk mendidik dan menginspirasi. Artikel ini akan membahas pentingnya storytelling dalam proses pengajaran, manfaatnya bagi siswa, serta cara efektif untuk mengimplementasikannya di dalam kelas.
Mengapa Storytelling?
Dalam pengembangan dan penerapan metode pengajaran yang inovatif, penting untuk menciptakan hubungan antara pengajar dan siswa yang mendukung adanya keberanian untuk mengambil risiko. Kenyamanan inilah yang memungkinkan siswa untuk memahami materi pelajaran yang sulit dan mengetahui bahwa tidak masalah untuk membuat kesalahan, sehingga menciptakan peluang untuk pembelajaran yang lebih dalam. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan metode storytelling di dalam kelas. Bercerita merupakan salah satu cara paling ampuh yang dimiliki untuk memengaruhi, mengajar, bahkan menginspirasi orang lain.
Cerita dapat digunakan untuk mengilustrasikan konsep yang sulit. Cerita juga dapat membantu guru menjangkau siswa baru dengan cara yang tidak dapat dilakukan dengan strategi deduktif yang kering dan hafalan, serta menghidupkan informasi yang berbeda dengan cara yang bermakna dan terhubung. Storytelling juga memiliki kemampuan untuk mengaktifkan berbagai area otak, termasuk bagian yang bertanggung jawab atas empati, emosi, dan pemahaman konseptual. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih melekat dan berkesan bagi para siswa.
Manfaat Storytelling dalam Pembelajaran
1. Mempermudah Pemahaman Konsep
Cerita dapat membantu siswa memahami konsep yang kompleks dengan cara yang lebih sederhana. Ketika konsep abstrak dijelaskan melalui sebuah cerita, siswa cenderung lebih mudah menghubungkan informasi tersebut dengan pengalaman pribadi atau pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Cerita yang baik biasanya mengandung banyak makna dan dapat menyampaikan ide atau pesan yang kompleks secara efektif dengan cara yang mudah dipahami.
2. Meningkatkan Daya Ingat
Ingatan manusia cenderung lebih baik untuk informasi yang disampaikan melalui cerita daripada fakta atau data kering. Cerita-cerita yang mengandung emosi atau elemen menarik dapat membantu siswa mengingat informasi lebih lama dan dengan lebih baik. Storytelling juga membantu proses pembelajaran karena lebih mudah diingat. Psikolog organisasi, Peg Neuhauser, menemukan bahwa pembelajaran yang berasal dari well-told story—cerita yang diceritakan dengan baik—akan diingat dengan lebih akurat, dan untuk waktu yang lebih lama, daripada pembelajaran yang berasal dari fakta dan angka. Hal ini juga didukung oleh penelitian psikolog Jerome Bruner yang menunjukkan bahwa fakta-fakta akan 20 kali lebih mungkin diingat jika merupakan bagian dari sebuah cerita.
3. Mengembangkan Keterampilan Berbahasa
Penggunaan cerita dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Mereka akan terbiasa mendengar dan menggunakan kosakata yang lebih beragam, serta memahami struktur kalimat yang bervariasi.
4. Mendorong Kreativitas
Cerita dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi mereka. Mereka bisa merancang cerita sendiri, menggambarkan karakter, dan memutuskan alur cerita, sehingga mengembangkan keterampilan kreatif mereka.
5. Memperkuat Nilai dan Etika
Cerita seringkali mengandung pesan moral atau nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mendengarkan cerita yang mengandung nilai-nilai positif, siswa dapat menginternalisasi prinsip-prinsip tersebut.
6. Membangun Hubungan dengan Siswa
Cerita yang baik tidak hanya menciptakan sense of connection atau rasa keterkaitan, melainkan juga membangun keakraban dan kepercayaan baik antara guru dengan siswa maupun antarsiswa. Cerita yang baik juga dapat membuat siswa lebih terbuka untuk belajar. Storytelling juga dapat memotivasi siswa untuk menjadi aktif dalam belajar karena mereka cenderung tertarik untuk membangun makna cerita. Mereka akan merasa dapat memberikan dampak yang lebih besar pada proses dan hasil tugasnya.
Cara Efektif Menggunakan Storytelling dalam Pembelajaran
1. Analisis Konten dan Tetapkan Tujuan
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menganalisis konten cerita yang hendak digunakan di dalam pembelajaran. Pastikan cerita bersifat linier dengan konten pembelajaran yang hendak disampaikan dengan mempertimbangkan struktur materi. Jika perlu, mulai dengan draf cerita untuk membuatnya benar-benar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Pilih Cerita yang Relevan
Pilih cerita yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Cerita harus dapat mengilustrasikan konsep atau pelajaran yang ingin disampaikan.
3. Gunakan Beragam Media
Selain hanya bercerita lisan, gunakan media tambahan seperti gambar, video, atau presentasi visual untuk lebih memperkaya pengalaman cerita.
4. Libatkan Siswa
Beri kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam cerita. Misalnya, mintalah mereka untuk merumuskan kelanjutan cerita atau berperan sebagai karakter dalam cerita.
5. Buat Lingkungan Menyambut Cerita
Ciptakan suasana yang kondusif untuk mendengarkan cerita. Matikan gangguan, berikan pencahayaan yang cukup, dan ajak siswa untuk fokus pada cerita yang disampaikan.
6. Diskusikan Pesan Cerita
Setelah cerita selesai, adakan sesi diskusi untuk menggali pemahaman siswa terhadap pesan atau nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
Kesimpulan
Storytelling merupakan metode pengajaran yang kuat dalam membantu siswa memahami konsep, mengembangkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai. Dengan memilih cerita yang relevan, menggunakan berbagai media, melibatkan siswa, menciptakan lingkungan yang sesuai, dan melakukan diskusi, pengajaran dengan cerita dapat menjadi pengalaman pembelajaran yang mengesankan dan bermanfaat bagi para siswa. Dengan memanfaatkan potensi storytelling, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih interaktif, menarik, dan efektif.
Referensi:
- bartelhe. (2016). Storytelling in Classroom. OHIO News. https://www.ohio.edu/news/2016/11/storytelling-classroom
- Boris, V. (2017, December 20). What Makes Storytelling So Effective For Learning? Harvard Business Publishing. https://www.harvardbusiness.org/what-makes-storytelling-so-effective-for-learning/
- NYU Web Communications. (2023). When to Use Stories. Nyu.edu. https://www.nyu.edu/faculty/teaching-and-learning-resources/strategies-for-teaching-with-tech/storytelling-teching-and-learning/when-to-use-stories.html
- Storytelling as a Teaching Tool: Why Teach Story-based Lessons? (2020). Robowunderkind.com.
https://www.robowunderkind.com/blog/storytelling-as-a-teaching-technique-why-teach-story-based-lessons#:~:text=Storytelling%20is%20a%20teaching%20method,process%20more%20easily%20and%20effortlessly.