{{news.title}}

  |  

Oleh {{news.authorname}}

  |  

{{formatDate(news.publishtime)}}


Memahami Mayer’s Principles of Multimedia untuk Menyajikan Presentasi yang Efektif

Presentasi yang efektif sangat penting dalam pendidikan karena presentasi merupakan salah satu cara penting untuk menyampaikan informasi, ide, atau gagasan.  Namun, tidak semua presentasi memiliki dampak yang efektif terhadap audiens. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menciptakan presentasi yang lebih efektif adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip multimedia yang dikembangkan oleh Richard E. Mayer. Prinsip-prinsip ini, dikenal sebagai "Mayer’s Principles of Multimedia". Prinsip ini telah terbukti dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi dalam presentasi. Nah, artikel ini akan membahas pentingnya prinsip-prinsip tersebut dan memberikan panduan tentang cara mengaplikasikannya dalam pembuatan presentasi.

mayers principles

Mayer’s Principles of Multimedia

Mayer's Principles of Multimedia adalah seperangkat pedoman yang berfokus pada bagaimana manusia memproses informasi melalui media visual dan verbal. Prinsip-prinsip ini muncul dari penelitian tentang multimedia learning, yang menunjukkan bahwa penggunaan elemen multimedia yang tepat dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan pemahaman. Berikut ini adalah Mayer’s Principles of Multimedia

Coherence Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa manusia bisa belajar dengan baik atau dapat menangkap pesan dengan lebih baik apabila konten yang tidak relevan tidak dicantumkan. Inti dari prinsip ini adalah: singkirkan hal-hal yang tidak penting. Hanya gunakan informasi yang dibutuhkan oleh audiens. Presentasi yang clean dan terfokus dapat membantu audiens memahami inti pesan.

Signaling Principle

Signaling principle menyatakan bahwa manusia dapat menangkap pesan dengan lebih baik jika kita menunjukkan dengan jelas mana bagian yang harus diperhatikan di dalam suatu presentasi. Untuk menerapkan prinsip ini, kita bisa meng-highlight kata-kata penting atau menggunakan gambar panah untuk menunjukkan informasi yang penting di dalam sebuah presentasi., sehingga audiens langsung memahami mana bagian yang harus diperhatikan.

Redundancy Principle

Prinsip redundansi ini menyatakan bahwa peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan dengan lebih baik apabila tidak dibebani oleh informasi yang terlalu banyak atau media yang terlalu beragam. Misalnya, dalam membuat slides presentasi, kita bisa menyajikan grafik saja, tidak perlu disertai dengan teks atau gambar lainnya karena nanti kita yang akan memberikan penjelasan terkait dengan grafik tersebut. 

Spatial Contiguity Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa peserta didik dapat menangkap informasi atau materi dengan lebih baik ketika teks dan visual yang relevan secara fisik berdekatan. Hal ini akan memudahkan mereka untuk memproses informasi, serta menggunakan lebih sedikit energi untuk menguraikan maknanya. 

Temporal Contiguity Principle

Temporal contiguity principle menyatakan bahwa manusia dapat belajar dengan lebih baik ketika kata-kata dan visual yang sesuai disajikan secara bersamaan, bukan secara berurutan. Prinsip ini bisa kita terapkan dengan cara memastikan audio penjelasan selalu diatur waktunya untuk selalu keluar bersamaan dengan visual atau animasinya di bagian yang relevan.

Segmenting Principle

Sesuai dengan namanya, segmenting principle menyatakan bahwa manusia akan lebih mudah menyerap informasi ketika informasi disajikan dalam beberapa segmen atau dipecah menjadi bagian yang lebih kecil, bukan dalam satu aliran yang panjang, utuh, dan terus menerus. Mayer menemukan bahwa ketika peserta didik dapat mengontrol kecepatan belajar mereka, mereka memiliki performa yang lebih baik dalam tes mengingat. 

Pre-Training Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa peserta didik dapat belajar secara lebih efisien apabila mereka telah mengetahui beberapa hal mendasar. Hal ini sering kali berarti memahami definisi, istilah, atau konsep dasar sebelum memulai pengalaman belajar. Ketika seseorang belum memahami konsep dasar dari sebuah materi, mereka dapat dengan mudah menjadi kewalahan ketika visual dan definisi yang rumit mulai dilemparkan kepada mereka. Jadi, akan lebih baik jika kita memberikan panduan atau “contekan” yang dapat mereka gunakan untuk memahami fundamental materi, sebelum peserta didik masuk ke dalam kursus yang sebenarnya.

Modality Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa peserta didik akan dapat belajar dengan lebih baik dari visual disertai dengan kata-kata yang diucapkan daripada visual yang disertai dengan kata-kata yang tertulis. Hal ini berlaku apabila teks yang tercantum di slides terlalu banyak. Coba batasi penggunaan teks di layar agar tidak terlalu banyak, gunakan lebih banyak elemen visual, dan pastikan jika memang perlu ada teks, teks tersebut sungguh berfungsi dan tidak terlalu panjang.

Multimedia Principle

Sesuai dengan namanya, “multimedia”, prinsip ini menyatakan bahwa manusia dapat belajar dengan lebih baik dari teks yang disertai dengan gambar, daripada dengan teks saja. Prinsip ini merupakan fondasi dari semua prinsip multimedia Mayer. Akan tetapi, perlu diperhatikan, gambar yang digunakan harus meningkatkan atau memperjelas informasi, bukan sekadar tempelan.

Personalization Principle

Prinsip personalisasi ini menyatakan bahwa peserta didik dapat memahami informasi dengan lebih mudah jika materi disajikan dengan bahasa sehari-hari atau cenderung informal daripada bahasa yang terlalu baku atau formal. Bahasa yang santai dapat meningkatkan pengalaman belajar. Kita bisa menerapkannya dengan menggunakan kata ganti orang pertama (Anda, saya, kami, kita) dan mencoba menghindari kata-kata yang terlalu formal atau sangat “buku teks”.

Voice Principle

Prinsip yang berfokus pada suara ini menyatakan bahwa manusia belajar paling baik dari suara manusia daripada suara komputer. Pada dasarnya, tidak ada yang bisa menggantikan suara manusia. Kita dapat menerapkan prinsip ini dengan sebisa mungkin melakukan rekaman narasi menggunakan suara kita sendiri atau rekan guru lain. Ingat, Pastikan audio kita berkualitas tinggi dengan menggunakan mikrofon profesional dan melakukan mastering dalam perangkat lunak pengeditan audio.

Image Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa peserta didik tidak selalu bisa belajar lebih baik dengan video orang yang berbicara (talking head). Sebaliknya, manusia dapat memahami materi lebih baik menggunakan animasi dan visual yang relevan, yang membantu memperkuat audio voiceover dari sebuah video.

Dengan menerapkan Mayer’s Principles of Multimedia dalam pembuatan presentasi, Anda dapat meningkatkan efektivitas presentasi Anda dengan membuatnya lebih terstruktur, terfokus, dan lebih mudah dipahami oleh audiens. Penggunaan elemen multimedia yang cerdas dan relevan akan membantu audiens memproses informasi dengan lebih baik dan meningkatkan nilai tambah dari presentasi Anda.

Bagikan artikel ini

© 2025, Teachers Academy.
PT Educa Sisfomedia Indonesia.
All rights reserved.

Get in Touch

Educa HQ
Jl. Gilingrejo No. 10, Salatiga,
Central Java, 50743
See Maps

Find Us