Belajar Tanpa Overwhelm: Manfaatkan Keajaiban Pembelajaran Porsi Kecil
Saat ingin makan, tentunya kita akan memilih makanan yang mudah kita cerna. Jika ukuran makanannya terlalu besar, kita akan memotong-motongnya menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah untuk kita lahap. Ternyata, hal serupa juga berlaku di dalam konteks pembelajaran. Gaya hidup yang serba digital dan berpusat pada media sosial membuat attention span—jumlah waktu yang dihabiskan untuk berkonsentrasi pada suatu tugas sebelum terdistraksi (distracted) atau terganggu—rata-rata manusia menurun. Salah satu hal yang terpengaruh oleh hal ini adalah kesulitan yang dialami para siswa untuk belajar dalam waktu yang lama atau mencerna materi dalam jumlah besar.
Karena itu, hadirlah pendekatan pembelajaran yang akhir-akhir ini cukup populer, yaitu bite-sized learning, atau bisa juga disebut dengan microlearning. Konsep ini merujuk pada metode pembelajaran yang mengemas materi dalam potongan-potongan kecil yang mudah dicerna dan dipahami oleh para pelajar. Kali ini, kita akan mencoba memahami apa itu bite-sized learning, mengapa bite-sized learning itu penting, serta bagaimana cara menerapkannya. Let’s get started!
Apa itu Bite-Sized Learning?
Bite-sized learning adalah konsep pembelajaran yang berfokus pada penyajian materi pembelajaran dalam potongan-potongan kecil yang mudah dicerna, sesuai dengan namanya, bite-sized, seukuran gigitan atau sekali “hap”. Daripada memberikan informasi secara berlebihan dalam satu waktu, pendekatan ini mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Ini membuat belajar lebih santai dan lebih mudah diingat. Jadi, daripada makan satu potong besar kue, kita makan beberapa potong kue kecil dalam beberapa waktu. Potongan materi yang disajikan dengan prinsip bite-sized learning ini bisa berupa artikel pendek, video singkat, infografis, atau pertanyaan pemahaman.
Misalnya, bayangkan kita ingin belajar tentang binatang. Kalau kita diberi sejumlah besar informasi tentang semua binatang di dunia dalam satu waktu, itu bisa membuat kepala kita pusing, bukan? Tapi jika kita mendapatkan informasi tentang satu binatang saja, misalnya singa, dan kita memahami cara singkatnya hidup, apa yang dimakannya, dan di mana ia tinggal, tentu itu akan lebih mudah.
Jadi, intinya bite-sized learning itu seperti memecah makanan besar menjadi camilan kecil agar lebih enak dan mudah dimakan. Sama halnya dengan belajar, kita memecah informasi besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dimengerti dan diingat.
Pentingnya Bite-Sized Learning
Bite-sized learning populer bukan tanpa alasan. Ada beberapa aspek yang dapat diperhatikan untuk memahami seberapa penting bite-sized learning dalam pembelajaran di masa kini:
- Hemat Waktu
Bite-sized learning memungkinkan kita untuk belajar dengan cepat karena informasi disajikan dalam potongan-potongan kecil. Kita tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk memahami sesuatu. Ini cocok bagi kita yang memiliki jadwal sibuk dan tidak punya banyak waktu luang. - Lebih Mudah Diingat
Informasi dalam bentuk bite-sized lebih mudah diingat oleh otak kita. Kita cenderung lebih baik dalam mengingat potongan-potongan kecil daripada banyak informasi sekaligus. Jadi, belajar dengan cara ini membuat pengetahuan lebih tertanam dalam pikiran kita. - Adaptasi dengan Gaya Belajar
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Bite-sized learning memungkinkan kamu untuk memilih cara belajar yang sesuai denganmu. Kamu bisa memilih untuk belajar dalam sesi singkat atau menggabungkan beberapa sesi bite-sized menjadi satu. - Motivasi Tinggi
Ketika kamu berhasil memahami sesuatu dalam waktu singkat, ini memberikan perasaan pencapaian. Rasa senang ini dapat meningkatkan motivasi belajar. Kamu akan merasa termotivasi untuk terus belajar lebih banyak. - Kesesuaian dengan Kehidupan Modern
Di dunia yang serba cepat seperti sekarang, bite-sized learning sesuai dengan kecepatan hidup kita. Kita bisa mempelajari hal baru bahkan saat jeda singkat di antara aktivitas lain. Ini memanfaatkan waktu-waktu yang tadinya terbuang percuma. - Ketepatan Isi
Potongan-potongan kecil informasi dalam bite-sized learning biasanya sangat terfokus pada inti materi. Hal ini membantu kita untuk mendapatkan informasi penting tanpa harus menggali informasi yang tidak relevan. - Mendukung Konsistensi
Kita cenderung lebih konsisten dalam melakukan sesuatu jika tugasnya terlihat mudah diselesaikan. Dengan bite-sized learning, kita dapat merencanakan belajar dalam sesi-sesi singkat yang lebih mudah dijalankan secara teratur. - Kemudahan Akses
Informasi bite-sized biasanya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti artikel pendek, video singkat, atau gambar infografis. Kita bisa mengaksesnya dengan mudah melalui perangkat apapun, seperti smartphone atau laptop. - Penyesuaian dengan Tingkat Pemahaman
Kita bisa memilih tingkat kesulitan yang sesuai dengan pemahaman setiap orang. Tidak perlu merasa kewalahan dengan informasi yang terlalu sulit atau merasa bosan dengan informasi yang terlalu mudah. - Peningkatan Kemampuan Multitasking
Karena bite-sized content singkat dan ringkas, kita bisa mempelajari sesuatu sambil melakukan aktivitas lain. Misalnya, kita bisa menonton video singkat saat menunggu di antrean atau sambil makan siang.
Dalam kesimpulannya, bite-sized learning adalah alat pembelajaran yang kuat di era informasi modern. Dengan efisiensi waktu, kemudahan diingat, dan fleksibilitasnya, pendekatan ini membantu kita belajar lebih cepat, lebih efektif, dan dengan motivasi yang lebih tinggi.
Menciptakan Bite-Sized Learning yang Efektif
Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara menciptakan bite-sized learning yang efektif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah? Mari kita simak!
- Tentukan Tujuan Pembelajaran
Mulai dengan mengerti apa yang ingin disampaikan kepada para siswa. Apa tujuan dari bite-sized learning ini? Misalnya, apakah kita ingin mengajarkan cara menggunakan aplikasi tertentu atau konsep dasar dalam ilmu pengetahuan? Menentukan tujuan akan membantu untuk tetap fokus pada materi yang penting. - Pilih Materi yang Relevan
Pilih informasi yang benar-benar relevan dengan tujuan pembelajaran. Jangan termakan godaan untuk memberikan terlalu banyak informasi. Cukup fokus pada poin-poin utama yang ingin disampaikan. - Gunakan Media yang Tepat
Pilih jenis media yang paling cocok untuk menyampaikan informasi. Apakah itu teks, gambar, video, atau campuran dari semuanya? Misalnya, untuk mengajarkan cara melakukan gerakan yoga, video mungkin lebih efektif daripada teks. - Jaga Kesederhanaan Bahasa
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh target audiens. Hindari penggunaan kata-kata atau frasa yang sulit dimengerti. Tujuan utama adalah membuat informasi mudah dicerna. - Satu Poin Utama per Bite
Setiap bite-sized content sebaiknya fokus pada satu poin utama. Jangan coba-coba menyatukan terlalu banyak konsep dalam satu potongan. Ini memastikan pesanmu lebih jelas dan tidak membingungkan. - Tambahkan Pertanyaan atau Tugas
Setelah menyampaikan informasi, tambahkan pertanyaan sederhana atau tugas untuk menguji pemahaman pembelajar. Ini membantu memastikan bahwa mereka benar-benar memahami materi. - Gunakan Visualisasi
Visual seperti gambar, diagram, atau grafik dapat membantu menjelaskan konsep dengan lebih jelas. Visualisasi bisa membantu pembelajar memahami ide yang mungkin sulit dijelaskan dengan kata-kata saja. - Pengulangan yang Teratur
Bite-sized learning lebih efektif dengan pengulangan. Pertimbangkan untuk menyajikan informasi serupa dalam beberapa potongan yang berbeda. Ini membantu memperkuat pemahaman. - Gunakan Pilihan Format
Tidak semua pembelajar memiliki preferensi format yang sama. Beberapa lebih suka membaca, sementara yang lain lebih suka menonton video. Berikan variasi dalam format konten bite-sized agar bisa menjangkau berbagai gaya pembelajaran. - Perbarui Secara Berkala
Informasi bisa berubah seiring waktu. Pastikan kamu memeriksa dan memperbarui konten bite-sized learning secara berkala agar tetap relevan dan akurat.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita bisa menciptakan bite-sized learning yang efektif dan bermanfaat bagi pembelajar. Ingat, tujuan utamanya adalah memberikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan target audiens atau peserta didik.
Kesimpulan
Bite-sized learning adalah solusi modern untuk tantangan pembelajaran di era informasi yang bergerak cepat. Dengan memberikan informasi dalam potongan-potongan kecil yang mudah dicerna, pendekatan ini meningkatkan efisiensi, retensi, dan motivasi dalam proses pembelajaran. Dengan memahami prinsip-prinsip pembuatan konten bite-sized learning, kita dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi berbagai jenis peserta.
Referensi
- Greany, K. (2021, December 20). Bite-Sized Learning Guide: Tips, Benefits & Importance | Elucidat. Elucidat. https://www.elucidat.com/blog/bite-sized-elearning/
- Noi Sian Koh, Swapna Gottipati, & Venky Shankararaman. (2018). EFFECTIVENESS OF BITE-SIZED LECTURE ON STUDENT LEARNING OUTCOMES. RiuNet (Universitat Politècnica de València). https://doi.org/10.4995/head18.2018.8027