Akhir-akhir ini, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan cukup mengguncang dunia. Pendidikan menjadi salah satu bidang yang terpengaruh oleh popularitas AI. Saat ini, sudah banyak tersedia tools AI yang yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu persiapan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, bahkan evaluasi hasil belajar siswa. Tools seperti ChatGPT atau Google Bard misalnya. Kedua tools ini sifatnya serbaguna dan bisa menjawab sebagian besar pertanyaan kita seputar apapun, sehingga dapat membantu guru dalam mengelola kelas maupun jalannya proses pembelajaran.
Karakteristik setiap siswa tentu berbeda-beda. Guru sebagai pengajar sekaligus fasilitator pembelajaran tentu harus berusaha memenuhi kebutuhan belajar mereka. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, mengingat kebutuhan siswa dalam belajar tentu akan sangat beragam pula. Rupanya, AI dapat membantu guru untuk melaksanakan hal tersebut. Berikut ini ada 6 cara menggunakan tools AI untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Let’s get into it!
1. Menciptakan Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi menyesuaikan proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa yang beragam, bisa dilihat misalnya dari tingkat kesiapan belajar, minat, dan juga gaya belajar siswa. Salah satu kelebihan utama AI dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk mempersonalisasi pengalaman belajar bagi siswa dari berbagai kategori. Dengan menganalisis data belajar siswa seperti hasil tes, gaya belajar, dan preferensi, AI dapat memberikan rekomendasi konten pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individual. Misalnya, jika seorang siswa lebih menyukai belajar dengan media-media yang bersifat visual, guru dapat menanyakan, “Media pembelajaran apa yang sesuai untuk siswa dengan gaya belajar visual?”
Setelah itu, AI akan merekomendasikan video pembelajaran atau gambar yang sesuai. Ini dapat membantu siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka, serta meningkatkan pemahaman dan juga hasil belajar.
2. Media Pembelajaran yang Interaktif, Variatif, dan Kontekstual
AI juga dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Dengan teknologi pengenalan suara dan wajah, AI dapat merespons tanggapan siswa dalam waktu nyata. Contohnya, dalam pengajaran bahasa, AI dapat memberikan umpan balik tentang pelafalan dan membantu siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menantang, membantu siswa tetap termotivasi dan fokus. AI juga dapat membantu guru untuk menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Siswa bekerja pada proyek berbasis konteks dan merancang solusi masalah nyata. AI juga berikan informasi tambahan saat siswa sedang mempelajari topik tertentu. Guru bisa menuliskan, misalnya semacam, “Berikan saya sumber-sumber dan media pembelajaran untuk materi reaksi kimia. Sumber atau media boleh berupa video, situs web, simulasi, permainan, atau infografis.” Dengan demikian, AI akan menyediakan apa yang kita butuhkan.
3. Menciptakan Assessment yang Variatif dan Kontekstual
Dengan bantuan AI, guru bisa menciptakan assessment yang lebih kontekstual sesuai dengan apa yang dipelajari dan sesuai pula dengan apa yang ada di kehidupan nyata, sehingga lebih memungkinkan untuk diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Alih-alih hanya mengerjakan kuis standar, siswa dapat terlibat dalam proyek yang menghubungkan topik dengan situasi dan ide kehidupan nyata. AI dapat membantu guru membuat hubungan antara keterampilan atau topik dan aplikasi kehidupan nyata. Guru bisa menuliskan kalimat semacam, “Bagaimana cara mengaplikasikan aljabar dalam kehidupan nyata?”, untuk memberikan studi kasus yang berhubungan dengan materi terkait sekaligus dapat diaplikasikan di dalam kehidupan nyata. Selain itu guru juga dapat meminta AI untuk menyediakan berbagai macam tipe assessment, seperti soal-soal kuis maupun studi kasus yang beragam dan sesuai dengan konteks pembelajaran.
4. Menguraikan Konsep yang Kompleks dan Abstrak
Salah satu yang juga menantang bagi guru adalah bagaimana melakukan break down atau menguraikan konsep yang kompleks dan abstrak supaya dapat lebih mudah dipelajari dan dipahami para siswa. Menyediakan pendekatan yang konkret dapat membantu siswa memahami suatu konsep dengan cara yang baru. Guru bisa mengajukan pertanyaan seperti, “Bagaimana cara menjabarkan konsep Antropologi supaya lebih mudah dipahami oleh siswa kelas 10 SMA?”
Pertanyaan semacam ini bisa membantu guru untuk mendapatkan pecahan-pecahan konsep tentang mata pelajaran Antropologi yang rinci namun tetap mudah dipahami dengan bahasa yang sederhana. Pertanyaan semacam ini dapat menjadi batu loncatan bagi para guru untuk menguraikan keterampilan tersebut bagi para siswa yang mungkin mengalami kesulitan.
5. Menciptakan Pendekatan Belajar yang Bervariasi
Hal ini cukup berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Karakteristik siswa bisa dilihat salah satunya dari minat mereka. Minat siswa tentu sangat beragam, bisa saja berkaitan dengan hobi maupun bidang yang digemari baik akademik maupun non-akademik. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan engagement dan motivasi siswa adalah mengaitkan pembelajaran dengan minat mereka. Nah, AI dapat menjembatani kedua hal tersebut. Sebagai contoh, seorang guru dapat menggunakan pertanyaan seperti, “Bagaimana mengajarkan siswa SMK tentang pentingnya Cyber Security bagi mereka yang menyukai games?”
Dengan demikian, AI akan membantu menyediakan strategi yang dapat dilakukan guru SMK untuk dapat mengajarkan konsep cyber security dengan memberikan analogi yang terkait dengan games. Dengan menggunakan rekomendasi yang dihasilkan AI, guru dapat membantu siswa membuat hubungan untuk memahami materi melalui minat mereka dengan lebih baik.
6. Aksesibilitas untuk Seluruh Siswa
Salah satu aspek paling penting dari pendidikan adalah aksesibilitas. AI dapat berperan dalam memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka dengan keterbatasan fisik atau pembelajaran. Aplikasi AI seperti perangkat lunak pembaca layar atau penulis suara dapat membantu siswa dengan keterbatasan dalam mengakses konten pembelajaran dan berpartisipasi dalam kelas.
Kesimpulan
Pemanfaatan AI tools dalam pendidikan telah membuka berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Dari personalisasi pembelajaran hingga aksesibilitas universal, AI telah mengubah cara kita mendekati pendidikan. Namun, perlu diingat bahwa meskipun AI dapat memberikan manfaat yang besar, peran guru tetaplah krusial dalam membimbing, mendorong, dan memberi inspirasi kepada siswa. Kombinasi antara kecerdasan buatan dan kebijaksanaan manusia akan membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik.
Referensi
- Finley, T. (2023, March 13). 6 Ways to Use ChatGPT to Save Time. Edutopia; George Lucas Educational Foundation. https://www.edutopia.org/article/6-ways-chatgpt-save-teachers-time
- Nieves, K. (2023, June 6). 5 Ways to Use AI Tools to Meet Students’ Needs. Edutopia; George Lucas Educational Foundation. https://www.edutopia.org/article/using-ai-tools-differentiated-instruction