{{news.title}}

  |  

Oleh {{news.authorname}}

  |  

{{formatDate(news.publishtime)}}


Pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi setiap siswa. Namun, untuk dapat mengajar dengan efektif, tidak hanya cukup fokus pada materi pelajaran saja. Penting bagi para pendidik untuk memiliki kemampuan yang disebut "cognitive empathy" atau empati kognitif. Emosi dan pemahaman siswa juga perlu diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik. 

Setiap kelas diisi dengan beragam siswa, masing-masing dengan latar belakang, minat, dan kecerdasan yang berbeda. Sebagai pendidik, tugas guru tidak hanya terbatas pada menyampaikan informasi, tetapi juga untuk membangun jembatan pemahaman antara materi pelajaran dan kehidupan nyata siswa. Inilah tempat cognitive empathy memainkan peran utama. Dengan memahami bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan ciri khas, guru dapat merancang pengalaman belajar yang lebih relevan dan berarti bagi setiap individu.

 

Cognitive Empathy vs Emotional Empathy

Cognitive empathy adalah kemampuan untuk memahami pemikiran, pandangan, dan perasaan orang lain secara rasional. Dalam artian, kita bisa memahami perspektif seseorang tanpa harus berbagi pengalaman emosional dengan mereka. Empati kognitif melibatkan penggunaan pemikiran kritis untuk memahami emosi dan pikiran orang lain, sedangkan empati emosional adalah merasakan emosi yang sama dengan orang lain.

Empati kognitif memungkinkan perspektif yang lebih objektif, sementara empati emosional lebih subjektif. Ini karena empati kognitif lebih bersifat netral—Anda mengenali apa yang sedang terjadi tetapi tidak terlibat secara emosional dalam situasi tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahan atau menyediakan sumber daya yang tepat sesuai dengan kebutuhan orang lain, kita perlu tetap objektif dan terhindar dari bias terhadap suatu kondisi atau situasi. Karena itu, kita memerlukan cognitive empathy.

 

Cognitive Empathy dalam Pendidikan

Pikirkanlah pendidikan seperti halnya memasak di dapur. Nah, cognitive empathy dalam pendidikan itu seperti memiliki "panci ajaib" yang bisa membuatmu lebih mengerti bahan-bahan dan selera yang disukai setiap orang yang makan. Bayangkan kamu adalah seorang koki yang ingin membuat makanan lezat untuk teman-temanmu. Setiap temanmu punya selera yang berbeda-beda. Ada yang suka pedas, ada yang suka manis, dan ada yang suka gurih. Nah, agar semua orang senang dengan makananmu, kamu menggunakan panci ajaib ini.

Di dalam pendidikan, guru yang punya cognitive empathy sama halnya dengan koki yang punya panci ajaib ini. Mereka bisa melihat lebih dari sekadar pelajaran di buku. Mereka bisa melihat bagaimana setiap siswa belajar dan mengapa mereka punya minat tertentu. Misalnya, seorang siswa mungkin suka gambar karena dia punya bakat seni yang luar biasa. Seorang siswa lain mungkin lebih suka berbicara di kelompok kecil karena dia lebih suka belajar dengan diskusi.

Dalam konteks pendidikan, cognitive empathy berarti memiliki kemampuan untuk memahami bagaimana siswa berpikir, merasakan, dan mengalami proses belajar mereka. Ini melibatkan kemampuan untuk melihat dunia dari perspektif siswa, dan mengerti tantangan yang mereka hadapi. Empati kognitif membuat kita menjadi komunikator yang lebih baik, karena hal ini membantu kita menyampaikan informasi dengan cara yang paling tepat kepada orang lain. Simpelnya, berempati secara kognitif berarti kita menempatkan diri pada posisi orang lain.

 

Pentingnya Cognitive Empathy dalam Pendidikan

Setelah memahami apa itu cognitive empathy, tentu kita semakin menyadari bahwa hal tersebut sangat penting untuk dipahami seorang guru sebagai pendidik dan juga pengajar demi memberikan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan kebutuhan siswa. Seperti apa persisnya fungsi cognitive empathy dalam pendidikan?

1. Membangun Hubungan yang Baik

Dengan memahami siswa secara lebih mendalam, guru dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung di mana siswa merasa diterima dan dihargai. Hubungan yang kuat antara guru dan siswa memungkinkan terciptanya komunikasi yang efektif dan rasa saling percaya.

2. Pembelajaran yang Disesuaikan

Setiap siswa adalah individu yang unik dengan kebutuhan belajar yang berbeda. Dengan memahami cara siswa berpikir dan belajar, guru dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka. Guru yang memiliki cognitive empathy akan lebih mampu mengidentifikasi gaya belajar siswa, mengenali area di mana mereka membutuhkan bantuan tambahan, dan memberikan bimbingan yang sesuai.

3. Mengatasi Tantangan Sosial dan Ekonomi

Selama proses belajar, siswa dapat menghadapi tantangan sosial dan emosional. Mungkin mereka merasa tertekan, kurang percaya diri, atau mengalami masalah pribadi. Dengan memiliki kemampuan cognitive empathy, guru dapat mendeteksi perubahan perilaku atau suasana hati siswa dan memberikan dukungan yang tepat waktu. Hal ini dapat mencegah masalah yang lebih besar dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman secara emosional.

4. Meningkatkan Motivasi dan Partisipasi

Siswa cenderung lebih termotivasi dan aktif dalam proses belajar ketika mereka merasa dipahami dan didengar. Guru yang mempraktikkan cognitive empathy dapat mengaitkan materi pelajaran dengan minat dan pengalaman siswa, membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi mereka.

5. Mendorong Pengembangan Empati pada Siswa

Contoh dari guru yang mempraktikkan cognitive empathy juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan empati pada diri mereka sendiri. Ketika siswa melihat bahwa guru mereka peduli dan memahami perasaan mereka, mereka cenderung belajar untuk melakukan hal yang sama terhadap teman-teman mereka.

 

Menerapkan Cognitive Empathy dalam Pendidikan

Berikutnya, yang perlu kita ketahui bersama adalah bagaimana cara menerapkan atau cara untuk menumbuhkan cognitive empathy dalam pendidikan? Yuk, kita simak!

1. Aktif Mendengarkan

Guru harus benar-benar mendengarkan apa yang siswa katakan. Ini termasuk merespons pertanyaan, kekhawatiran, dan ide mereka dengan penuh perhatian.

2. Tanyakan Pertanyaan Terbuka

Ajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berbicara lebih banyak tentang perasaan mereka, seperti "Bagaimana kamu merasa tentang tugas ini?" atau "Apa yang paling membuatmu senang hari ini?"

3. Perhatikan Bahasa Tubuh

Kadang-kadang, siswa mungkin tidak mengatakan apa-apa, tetapi bahasa tubuh mereka mengungkapkan lebih banyak. Perhatikan ekspresi wajah, posisi tubuh, dan gerakan mereka.

4. Kenali Kepentingan Individu

Ketahui minat dan hobi siswa di luar sekolah. Ini dapat membantu guru membuat koneksi yang lebih dalam dengan mereka.

5. Berikan Umpan Balik Konstruktif

Ketika memberikan umpan balik, fokuskan pada perkembangan dan perbaikan, bukan hanya pada kesalahan. Ini membantu siswa merasa didukung untuk tumbuh.


Kesimpulan

Cognitive empathy adalah alat penting dalam kotak alat pendidik yang efektif. Dengan memahami siswa secara lebih baik, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, mendukung perkembangan emosional dan akademis siswa, serta mendorong hubungan yang kuat di antara semua anggota komunitas pendidikan. Dengan menerapkan cognitive empathy, kita memastikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang empati dan pengertian terhadap orang lain.


Referensi

  1. Bariso, J. (2018, September 19). There Are Actually 3 Types of Empathy. Here’s How They Differ--and How You Can Develop Them All. Inc.com; Inc. https://www.inc.com/justin-bariso/there-are-actually-3-types-of-empathy-heres-how-they-differ-and-how-you-can-develop-them-all.html
  2. Clarke, J. (2019). How Empathy Can Improve Your Relationships. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/cognitive-and-emotional-empathy-4582389#toc-cognitive-empathy-vs-emotional-empathy
  3. Eatough, E. (2023, March 3). Cognitive Empathy: Learn to Be a Better Leader and Coworker. Betterup.com. https://www.betterup.com/blog/cognitive-empathy#:~:text=Cognitive%20empathy%20involves%20using%20critical,use%20cognitive%20empathy%20to%20mediate

Bagikan artikel ini

© 2025, Teachers Academy.
PT Educa Sisfomedia Indonesia.
All rights reserved.

Get in Touch

Educa HQ
Jl. Gilingrejo No. 10, Salatiga,
Central Java, 50743
See Maps

Find Us